Di balik sebuah peradaban, ada sebuah visi yang kemudian melahirkan genius² kreatif lewat sekelompok kecil orang yang disebut minoritas kreatif, Maka peradaban bisa kita artikan sebagai ranah tindakan² pribadi perorangan baik sendiri maupun secara kolektif menelorkan kreasi dan inovasi di berbagai bidang.
Adapun ciri² kreativitas dan inovasi haruslah berupa temuan atau karya cipta yang mengandung 3 hal:
1. Temuan² baru yang orisinal dan belum ada
sebelumnya.
2. Punya daya kejut dan spektakuler.
3. Bermanfaat buat banyak orang, baik Bisa secara fisik, intelektual maupun spiritual.
Lantaran peradaban itu ibarat dapur tempat memasak atau mengolah, kita memahami hidup tidaknya asap dapur ngebul, tapi tidak bisa melihatnya.
Peradaban bisa kita rasakan atau kita pahami, tak bisa dilihat karena tidak kasat mata. Yang bisa lihat adalah buah karyanya di bidang politik, ekonomi, sosial budaya atau pertahanan keamanan.
Apakah ketika negara sedang kacau, penuh pergolakan dan konflik politik, lantas kaum minoritas kreatif mandeg? Tidak juga, malah situasi tersebut jadi bahan bakar kreativitas.
Yunani pada era munculnya genius² kreatif seperti sokrates, plato dan Aristoteles, lahir pada zaman yang gonjang ganjing. Ketika sebagai bangsa secara budaya bersatu namun secara politik terpecah belah.
Maka justru ini yang harus kita selidiki sekarang. Apa peradaban kita ibarat dapur masih ngebul? (30/04/2022)