KITA YANG DIPERLAKUKAN MSKIN

 


Kemiskinan di Indonesia bukan satu warna, ada yang dibentuk oleh sistem, ada yang dibiarkan  atau dipertahankan oleh kebiasaan. Kita tidak hidup miskin, kita yang diperlakukan miskin. Kemiskinan itu bukan cuma kondisi ekonomi, akan tetapi kemiskinan juga bisa jadi hasil dari kebijakan, akses yang tidak merata dan peluang yang disengaja dibuat sempit. Makanya dikatakan KITA YANG DIPERLAKUKAN MISKIN.

Banyak orang pikir kemiskinan itu disoalkan karena malas bekerja. Padahal sering kali bukan karena manusianya yang malas atau gagal, tapi sistemnya yang tidak berpihak. Dan itu bukan saja hanya struktur yang berperan. Ada faktor kebiasaan hal-hal kecil dari kebiasaan kita sendiri. Kadang kita tidak menyadari turut serta memelihara pola yang memiskinkan.

Bayangkan saja, biaya sekolah yang mahal, Internet mahal, sistem transportasi yang jauh dari memadai, ditambah lag harga bahan pokok yang tinggi. Pertanyaannya, bagaimana seseorang bisa naik level kalau tangga sosialnya saja tidak ada?

Adapun  pemiskinan yang tidak terlihat :

*) Korupsi yang mengakar kemana-mana.

*) Dana Pendidikan yang tidak tepat sasaran  dan tidak tepat guna.

*) Infrastruktur yang masih jauh dari kata memadai dengan biaya yang tidak murah.

*) Ditambah lagi kebijakan-kebijakan yang lebih kepada menguntungkan segelntir orang dan kelompok tertentu.

Dengan begitu, lambat tapi pasti, orang miskin akan makin miskin bukan karena bodoh, tapi karena tidak diberi kesempatan.


Sedangkan kemiskinan yang diakibatkan kebiasaan ketika uang dipakai untuk kesenangan jangka pendek daripada untuk kebutuhan jangka panjang. Ini bukan menyalahkan, tapi menunjukkan bahwa budaya atau kebiasaan juga bisa menghambat kemajuan. Standar  Bank Dunia  menunjukkan bahwa lebih dari 190 juta orang Indonesia sebenarnya tergolong hidup dengan kemiskinan.

Jadi kemiskinan di indonesia bukan soal hitam atau putih, ada sistem yang mengikat, dan ada kebiasaan atau kebudayaan yang ikut menanhan. Keduanya harus diubah kalau kita ingin masyarakat kita benar-benar ingin maju.

Anak-anak kita tidak lahir untuk dipelihara oleh kemiskinan, mereka lahir untuk belajar, tumbuh dan memperbaiki sistem saat ini. Mari belajar untuk berpikir, agar hidup tidak dipermainkan.


#SAYAINDONESIA

#BerbagiKebaikan

#Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lembaga Swadaya Masyarakat SAYA INDONESIA